DIKLANTAP GUNUNG HUTAN

DIKLANTAP GUNUNG HUTAN

KUSUMA WIRA CEMARA WAYANG

Setelah berhasil melaksanakan Diklantap Caving, kali ini Anggota  Muda Gopala  Valentara melaksanakan kegiatan Diklantap Gunung Hutan yang tak kalah serunya. Diklantap Gunung Hutan ini dilaksanakan selama tiga hari, mulai dari tanggal 10-12 Maret 2017. Lokasi diklantap kami yaitu berpindah tempat, mulai dari Sekipan sampai Tlogo Dlingo. Sebelum kegiatan tersebut berlangsung, Anggota Muda Gopala Valentara melakukan persiapan secara maksimal diantaranya latihan fisik juga refresh materi.

Diklantap Gunung Hutan dilaksanakan oleh 5 siswa Anggota Muda Gopala Valentara; Rizky, Ida, Nadia, Mona, Elinda dan didampngi 6 orang kakak pemateri, yaitu kak Clement, kak Adit, kak Angga, kak Ilham, kak Luthfan dan kak Aldrian. Persiapan dimulai pada hari Jum’at, 10 Maret 2017. Sejak pagi kami sudah sibuk dengan packing alat-alat pribadi dan kelompok. Pukul 10:46 WIB semua peserta sudah berkumpul di sekretariat GOVA lantai 3 untuk melakukan packing kebutuhan kelompok. Selesai packing pukul 14:56 WIB kami melakukan briefing untuk melaporkan persiapan yang telah dilakukan. Tak lupa kami melakukan do’a bersama-sama. Dari gedung satu Fakultas Hukum UNS kami diantar satu-persatu menggunakan motor oleh Anggota Gopala Valentara yang lain sampai ke halte depan UNS,. Pada saat itu cuaca kurang mendukung. Hujan dengan angin kencang membuat tubuh dan carrier kami basah. Setelah kurang lebih 10 menit menunggu, bus yang ditunggu pun tiba, yaitu bus Rukun Sayur jurusan Solo-Tawangmangu.

IMG_0355
Tiba di terminal Tawangmangu dan menunggu mobil tumpangan tiba

Pukul 16:40 WIB sampai di terminal Tawangmangu, lalu kami berbelanja sayuran. Ketika kendaraan colt yang akan kami tumpangi tiba, kami memasukan carrier kedalam mobil. Sampai di Sekipan, kakak pemateri langsung membacakan tata tertib. Setelah memulai perjalanan beberapa menit, kami memutuskan untuk mencari tempat camp, karena hari sudah mulai gelap dan kakak pemateri tidak mengizinkan kami untuk melakukan perjalanan malam. Kami sempat turun lagi ke bawah untuk mencari tempat camp, setelah menemukannya kami langsung membagi tugas secara cepat. Pukul 20:05 WIB kami selesai makan. Dengan membawa 2 lembar matras kami menuju lokasi camp pemateri. Refresh materi pertama kami di sini membahas mengenai peta, kompas, juga SAR. Selesai briefing kami bersih-bersih lalu kami istirahat pukul 22:00 WIB.

IMG_0394
Praktek ilmu medan, peta, dan kompas didampingi pemateri

Hari ke-2, yaitu Sabtu 11 Maret 2017, kami bangun pukul 05:00 WIB dan langsung membagi tugas masak, makan, packing dan bersih-bersih, lalu melakukan resection. Saat resection kami membidik titik ekstrem bukit di seberang tempat camp kami. Tujuan pertama kami berada di ketinggian kurang lebih 1849 mdpl. Diawal perjalanan kami melakukan praktek materi SAR. Selesai praktek materi SAR, berjalan beberapa menit kami mendapati pertigaan. Di awal perjalanan ini kami memutuskan dengan cepat mengambil jalan termudah untuk di lalui. Kami sangat khawatir jika jalan yang kami pilih ternyata salah. Beberapa jam berjalan sampai menemui jalan buntu, yang ada hanya air terjun di samping kami. Dengan membawa beban carrier dan track yang terjal kami harus membuka jalur. Sampai semua peserta kelelahan.

Setelah mendapati jalan yang landai kami melanjutkan perjalanan ke arah timur. Kabut yang tak kunjung pergi menyebabkan kami sulit melihat teman kami. Cuaca pun mulai tidak bersahabat, hujan mulai turun dan kami dengan cepat mencari lokasi camp. Kami membangun camp dengan sangat baik agar nyaman untuk beristirahat. Selesai makan dan evaluasi. Pukul 21:00 WIB kami istirahat menyiapkan tenaga untuk perjalanan esok.

IMG_0424
Membuat bivak di lembah Cemara Wayang

Esoknya, yaitu pada Minggu 12 Maret 2017, kami hanya melakukan orientasi medan karena titik ekstrem yang kami bidik terpotong dalam peta yang kami bawa. Sembari menikmati bentangan hijau punggungan dan lembah di seberang kami. Pukul 07:40 WIB, Rizky sebagai ketua perjalanan memimpin kami mencari jalan menuju puncak tujuan pertama kami, yaitu puncak Cemoro Wayang. Setibanya di puncak, kami mengambil beberapa foto, kak Clement memberi kami kordinat tujuan kedua kami, yaitu di puncak Muncup. Kami berjalan menuju titik koordinat yang diberikan oleh pemateri, yaitu titik dengan ketinggian 1885 mdpl. Lokasinya tidak lebih jauh dari puncak Cemoro Wayang, yaitu sekitar setengah jam perjalanan. Pukul 10:28 WIB pun kami tiba di puncak tujuan ke 2 kami, yaitu puncak Muncup.

IMG_0436
Pemandangan indah saat kami melakukan orientasi medan
IMG_0439
Mencari titik koordinat yang diberikan pemateri

Pukul 10:49 WIB kami diberi target lokasi selanjutanya yang lebih jauh. Namun, jalurnya tidak terlalu terjal. Kami berjalan melalui lereng-lereng bukit, setelah beberapa kali salah jalan, berjalan melewati sawah penduduk, berjalan mengikuti aliran sungai sampai akhirnya kak Clement selaku kepala divisi Gunung Hutan Gopala Valentara membariskan kami berlima. Akhirnya setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang, kami pun selesai melaksanakan diklantap ini dengan pelantikan sebagai anggota divisi gunung hutan Gopala Valentara. Dalam pelantikan tersebut, diklantap kami di beri nama “Kusuma Wira Cemoro Wayang”. Kusuma berarti bunga, yang menjadi simbol harapan agar kami dapat mengharumkan divisi gunung hutan Gopala Valentara. Wira yang berarti pemberani, agar kami menjadi pribadi yang pemberani dan teguh menghadapi segala macam tantangan. Sedangkan Cemoro Wayang merupakan nama puncak utama yang menjadi tujuan kami. Diklantap gunung hutan yang kami jalani tak akan pernah kami lupakan. Dari membuat camp bivak, masak, makan, belajar, tertawa, bahkan menangis bersama. Mulai dari hari kami dilantik, kami berjanji akan terus mengharumkan divisi gunung hutan Gopala Valentara, selama kami masih bernaung dibawah sayap sang Gembala Rimba, yaitu Gopala Valentara.

IMG_0475
Pemateri dan peserta diklantap Gunung Hutan Gopala Valentara

Oleh: Ida Andira Martines, AMGV/XXXIII

Tinggalkan komentar